Latest Updates

Mengapa Sering Cepat Lelah dan Sering Buang Air Kecil pada Ibu Hamil ?



Badan Cepat Lelah
  • Hormon somatomammotropin memyebabkan penurunan sensitifitas insulin dan penurunan penggunaan glukosa oleh ibu => jumlah glukosa untuk fetus lebih tinggi karena glukosa digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan
  •  Metabolisme selama kehamilan => peningkatan sekresi berbagai hormone kehamilan (tiroksin, korteks adrenal, hormon2 sex)
  • Kecepatan metabolism basal ibu => 15% => sering merasa kepanasan
  • Karena bahan ekstra yang dipikul => energy dalam jumlahnya lebih banyak dari normal harus dipergunakan untuk aktivitas otot
  • Kelelahan merupakan urutan tertinggi pada kehamilan
  • Terjadi penurunan gula darah => penurunan  tekanan darah dan peningkatan  produksi darah  yang bekerjasama untuk menyedot energi.
Sumber : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall, Ed 11

Sering Buang Air Kecil

Pada bulan bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali.

-          Kecepatan pembentukan urin biasanya meningkat karena :
a.      Peningkatan asupan cairan
b.      Peningkatan beban ( produk2 ekskresi)
-          Perubahan2 khusus :
a.      Kemampuan reabsorpsi tubulus meningkat ( untuk Na, Cl, dan air ) sebanyak 50% à ↑aldosteron
b.      GFR ↑ 50%
( Fisiologi Guyton Hall )

Mengapa Payudara Wanita Membesar, Kencang dan Puting Menghitam saat Hamil



Mamme akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan susu.
Akan tetapi hormon yang mempengaruhi pada ibu hamil adalah: 

Estrogen :
Pada payudara terjadi peningkataan perkembangan jaringan stroma payudara, deposit lemak pada payudara, pertumbuhan system ductus yang luas dan pertumbuhan alat2 pembentuk susu payudara, hipertrofi system saluran
Progesteron :
Peningkatan perkembangan lobulus  dan alveoli payudara yang melibatkan sel sel alveolar berproliferasi, memebesar, pertambahan sel-sel asinusà bersifat sekretorikàmenyebabkan payudara membengkak

Somatomammotropin :
Mempengaruhi pertumbuhan sel – sel asinus dan menimbulkan perubahan sel – sel à sehingga terjadi pembuatan kasein, laktobulmin, dan laktoglobulinà mammae dipersiapkan untuk laktasi
Progesteron dan somatomammotropin :
Terbentuk lemak di sekitar kelompok – kelompok alveolus à mammae menjadi lebih besarà papilla mamma akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam

Pada kulit  terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.Pigmentasi ini dipengaruhi oleh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkatà dikeluarkan oleh lobus hipofisis anterior. Kadang 2 terdapat deposit lemak pada dahi, pipi dan hidung à kloasma gravidum. Di daerah leher, dan linea alba pada kehamilan menjadi hitamà linea grisea.Terdapat juga di areola mamma

Sumber: Ilmu Kebidanan. Prof.dr. Sarwono Prawirohardjo, SpOG dan Prof.dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG. Ed 3.2005

Sumber : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall, Ed 11 ; Ilmu Kebidanan. Prof.dr. Sarwono Prawirohardjo, SpOG dan Prof.dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG. Ed 3.2005

Proses Terjadinya Fertilisasi



Untuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa,ovum,pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi(implantasi).
Ovum di lingkari oleh zona pelusida , di luar zona pelusida ditemukan sel corona radiata dan didalamnya terdapat ruang perivitelina. Jumlah sel sel corona radiata didalam perjalanan ovum di ampula tuba makin berkurang, sehinngga ovum hanya dilingkari oleh zona pelusida pada waktu berada dekat pada perbatasan ampula dan istmus tuba ,tempat pembuahan umumnya terjadi.
Jutaan spermatozoa di tumpahkan di forniks vagina dan disekitar portio pada waktu koitus ,hanya beberapa ratus ribu yang terus masuk ke cavum uteri dan tuba ,lalu hanya beberapa ratus dapat sampai ke ampula tuba dimana spermatozoa dapat memasuki ovum yang siapdibuahi, tapi hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan kapasitasi untuk membuahi. Pada spermatozoa ditemukan peningkatan konsentrasi DNA di nukleusnya dan kaputnya lebih mudahmenembus dinding ovum diduga dapat melepaskan hialoronidase. 



Fertilisasi 
Meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik. Untuk mencapai ovum spermatozoa harus melewati korona radiata lalu melewati zona pelusida (suatu glikoprotein ekstraseluler),yaitu 2 lapisan yang mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu spermatozoa.
Pada saat spermatozoa menembus zona pelusida terjadi reaksi korteks ovum ,granula korteks didalam ovum (oosit sekunder) berfusi dengan membran plasma sel ,sehingga enzim enzim didalam granul dikeluarkan secara eksositosis ke zona pelusida. Hal ini menyebabkan glikoprotein di zona pelusida berkaitan satu sama lain membentuk suatu materi keras dan tidak dapat ditembus spermatozoa,proses ini mencegah ovum dibuahi 2 sperma.

Masuknya spermatozoa kedalam vitelus membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam metafase untuk proses pembelahan selanjutnya. (pembelahan meiosis ke II).
Hasil dari konsepsi berada dalam bentuk morula,energi pembelahan berasal dari vitelus yang mengandung banyak asam amino,  hingga volume vitelus makin bekurang dan terisi seluruhnya oleh morula lalu disalurkan ke arah cavum uteri oleh arah cavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel sel tuba dan kontraksi tuba. 


Nidasi
Selanjutnya pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut blastokista (luarnya adalah trofoblas dan dalamnya disebut inner cell). Masa inner cell akan berkembang menjadi janin dan trofoblas akan berkembang menjadi plasenta. .sejak trofoblas terbentuk produksi Hcg dimulai, suatu hormon yang memastikan bawa endometrium akan menerima proses implantasi embrio.
Trofoblas akan berdiferensiasi menjadi 3 jenis yaitu 1. Sinisotrofoblas yang akan menghasilkan hormon 2. Trofoblas jangkar ekstravili yang menempel pada endometrium 3. Trofoblas yang invasif.
Stelah nidasi nidasi embrio ke dalam endometriuum,plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung 12-18 minggu setelah fertilisasi. 



sumber:
ILMU KEBIDANAN, Sarwono Prwirohardjo